BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di dalam
kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering kita dengar. Namun sering juga
berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda.
Kita bisa mengambil suatu barang hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada
peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga
memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh
tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering kita gunakan,
antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang
semuanya menggunakan magnet. Benda yangdapat menarik besi atau baja inilah yang
disebut magnet
a.
CARA MEMBUAT MAGNET
1. Dengan
Cara Menggosokkan
Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan dengan
sebatang besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil tersebut tidak
dapat ditarik oleh batang besi atau baja. Hal ini menunjukkan bahwa besi atau
baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi atau baja dapat dibuat magnet antara
lain dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet tetap di sepanjang batang
besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang. Secara fisika bahwa
benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau material yang sudah
mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau magnet-magnet
kecil yang disebut magnet elementer. Saat terjadi penggosokan dengan arah yang
teratur mengakibatkan adanya pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang
dapat digunakan untuk menyearahkan posisi domain. Dengan posisi yang searah
tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh domain tersebut sehingga
menjadikan benda bermagnet.
2.
Dengan Aliran Arus Listrik
Paku besar yang dililiti oleh sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan
baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil akan
menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai atau sumber arus listrik
searah (DC) diganti dengan sumber arus listrik bolak-balik (AC) bertegangan
rendah maka paku besar tetap bersifat sebagai magnet. Jika arus listrik diputus
maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar dalam hitungan detik akan
berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya. Jadi,
sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik. Dikatakan
bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya paku besi diganti dengan
logam baja, maka setelah arus listrik diputus, logam tetap bersifat sebagai
magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang bersifat permanen (tetap).Secara
fisika dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik
akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur
berubah menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai
kekuatan yang bersifat magnet. Cara
menentukan arah kutub-kutub magnet digunakan aturan tangan kanan
menggenggam. Jarijari yang menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan
ibu jari menunjuk kutub utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub
juga akan sebaliknya,
3. Dengan
Induksi (Influensi atau Imbas)
Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada
statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada
magnet jika didekati paku-paku kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada
paku besar. Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan
magnet terkena induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama
dengan pembuatan magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri
listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang menempel pada
magnet permanen memungkinkan posisi domaindomainnya menjadi teratur dan
bersifat sebagai benda magnet.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana penerapan atau pengaplikasian
solenoida dan toroida dalam kehidupan sehari-hari.
C. TUJUAN
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan solenoid
dan toroida dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
MEDAN MAGNET
Besarnya medan Magnet disekitar
kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi oleh besarnya kuat arus
listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus
semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat
semakin kecil kuat medan magnetnya.
Berdasarkan perumusan matematik oleh
Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar kawat berarus listrik
dirumuskan dengan :
·
B = Medan magnet dalam tesla ( T )
·
μo = permeabilitas ruang hampa
·
I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
·
a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
Arah medan magnet menggunakan aturan
tangan kanan. Medan magnet adalah besaran vector, sehingga apabila suatu titik
dipengaruhi oleh beberapa medan magnet maka di dalam perhitungannya menggunakan
operasi vektor. Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus
dan arah medan magnet.
Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat. Tanda titik menunjukkan arah medan menembus bidang mendekati pengamat. Tanda silang menunjukkan arah medan menembus bidang menjauhi pengamat. Tanda anak panah biru menunjukkan arah arus listrik.
Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati pengamat. Tanda titik menunjukkan arah medan menembus bidang mendekati pengamat. Tanda silang menunjukkan arah medan menembus bidang menjauhi pengamat. Tanda anak panah biru menunjukkan arah arus listrik.
Pada sumbu koordinat x, y,
z kawat berarus listrik berada pada bidang xoz dan bersilangan dengan
sb. Z negative. Arah arus listrik searah dengan sumbu x positif.
Jarak antara kawat I dengan titik pusat koordinat (O) adalah a maka besarnya medan magnet dititik (O) tersebut searah dengan sumbu y negative.
Jarak antara kawat I dengan titik pusat koordinat (O) adalah a maka besarnya medan magnet dititik (O) tersebut searah dengan sumbu y negative.
Keterangan
gambar:
I = arus listrik
B = medan magnet
Tanda panah biru menunjukkan arah arus llistrik
I = arus listrik
B = medan magnet
Tanda panah biru menunjukkan arah arus llistrik
Besar dan arah medan magnet disumbu
kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan rumus :
Keterangan:
·
BP
= Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)
·
I
= kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )
·
a
= jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )
·
r
= jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )
·
θ
= sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat
dalam derajad (°)
·
x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )
x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )
Besarnya medan magnet di pusat kawat melingkar dapat
dihitung
·
B
= Medan magnet dalam tesla ( T )
·
μo
= permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. m
·
I
= Kuat arus listrik dalam ampere ( A )
·
a
= jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
= jari-jari lingkaran yang dibuat
= jari-jari lingkaran yang dibuat
Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Sebuah kawat
melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan dialiri arus listrik. Apabila
kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu
pusat lingkaran akan muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan
magnet ini ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Dengan aturan sebagai berikut:
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik
Dengan aturan sebagai berikut:
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik
Keterangan gambar :
B.
MEDAN
MAGNET PADA SOLONOIDA
Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya
disebut kumparan , apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti
magnet batang.
Kumparan ini disebut dengan Solenida. Besarnya medan magnet
disumbu pusat (titik O) Solenoida dapat dihitung dengan:
Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla ( T )
μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. M
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter ( m )
μ0 = permeabilitas ruang hampa = 4п . 10 -7 Wb/amp. M
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida dalam meter ( m )
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan
kanan. Arah arus menentukan arah medan magnet pada Solenoida.
Besarnya medan magnet di ujung Solenida (titik P) dapat
dihitung:
BP
= Medan magnet diujung Solenoida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
L = Panjang Solenoida dalam meter ( m )
C.
MEDAN
MAGNET PADA TOROIDA
Toroida adalah sebuah solenoida yang
dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran kumparan.
Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada
titik-titik yang berada pada garis lingkaran merah ) dapat dihitung
· Bo = Meda magnet dititik
ditengah-tengah Toroida dalam tesla ( T )
· N = jumlah lilitan pada Solenoida
dalam lilitan
· I = kuat arus listrik dalam ampere
( A )
· a = rata-rata jari2 dalam dan
jari-jari luar toroida dengan satuan meter ( m )
· a = ½ ( R1 + R2
)
D.
PENERAPAN
SOLENOIDA DAN TOROIDA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Banyak
alat-alat listrik yang bekerjanya atas dasar kemagnetan listrik. Misalnya bel
listrik, telepon, telegraf, alat penyambung atau relai, kunci pintu listrik,
detektor logam dan loudspeaker. Alat-alat ukur seperti amperemeter, voltmeter
dan galvanometer dapat dijelaskan dengan prinsip kemagnetan listrik.
1.
BEL LISTRIK
Bel listrik terdiri atas dua electromagnet
dengan setiap solenoid dililitkan pada arah yang berlawanan. Apabila sakelar di
tekan, arus listri akan mengalir melalui solenoid. Teras besi akan
menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel.
Tarikan kepingan besi lentur oleh electromagnet akan memisahkan titik sentuh
dan sekrup pengatur yang berfungsi sebagai interuptor. Arus listrik akan putus
dan teras besi hilang kemagnetannya. Kepinganbesi lentur akan kembali ke posisi
semula. Proses ini akan terjadi secara berulang ulang dengan sangat cepat.
Bagian-bagian
utama bel listrik:
a. Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa magnet listrik berbentuk U
b. Pemutusan arus atau interuptor: C
c. Sebuah pelat besi lunak: D yang dihubungkan dengan pegas E dan pemukul bel
a. Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa magnet listrik berbentuk U
b. Pemutusan arus atau interuptor: C
c. Sebuah pelat besi lunak: D yang dihubungkan dengan pegas E dan pemukul bel
2. RELAI
Relai
berfungsi sebagai sakelar untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang
besar pada rangkaian lain dengan menggunakan arus listrikyang kecil. Ketiaka
sakelar S ditutup, arus listrik kecil mengalir pada kumparan. Teras besi akan
menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C akan tertutup,
menyebabkan rangkaian lain membawa arus besar yang akan tersambung. Apabila
sakelar S di buka, teras besi akan hilang kemagnetannya. Keping besi lentur
kembali ke kedudukan semula. Titik sentuh C terbuka dan rangkaian listrik
lainnya terputus
Bagian-bagian
Relai:
a. Magnet
listrik (M)
b. Sauh (S)
c. Kontak (K)
d. Pegas (P)
b. Sauh (S)
c. Kontak (K)
d. Pegas (P)
3. TELEPON
Telepon
terdiri dari 2 bagian yaitu bagian mikrofon dan bagian pendengar telepon.
Prinsip kerja bagian mikrofon adalah mengubah gelombang suara menjadi getaran
getaran listrik. Pada bagian mikrofon ketika seseorang berbicara akan
menggetarakan diafragma alumunium. Serbuk serbuk karbon yang terdapat pada
mikrofon mengecil. Getaran yang berupa sinyal listrik akan mengalir melalui
rangkaian listrik. Prinsip kerja bagian pendengar telepon adalah mengubah
sinyal listrik yang diterima menjadi gelombang bunyi.
Bagian utama
Telepon:
a. pesawat
pengirim, yang biasa disebut mikrofon
b. pesawat penerima, biasanya disebut telepon.
b. pesawat penerima, biasanya disebut telepon.
4. KATROL
LISTRIK
Elektromagnet
yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang sudah tidak
terpakai. Apabila arus di hidupkan, katrol listrik akan menarik sampah besi dan
memindahkannya ke tempat yang di kehendaki. Apabila arus listrik dimatikan
sampah sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini sampah sampah berupa tembaga,
alumunium, seng dapat dipindahkan dari besi.
5.
SPEAKER
Proses
speaker coil bergerak dan kembali keposisi semula sebagai berikut.
Elektromagnet di posisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang
diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu
electromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti 2 magnet
yang berhubungan pada umunya. Kutub positif pada electromagnet tertarik dengan
kutub negative magnet permanen dan kutub negative pada electromagnet ditolak
oleh kutub negative magnet permanen. Ketika orientasi kutub electromagnet
bertukar, bertukar pula arah gaya tarik menariknya. Dengan cara seperti ini,
arus bolak balik secara konstan membalikakkan dorongan magnet antara voice coil
dengan magnet permanen
6.
KUNCI PINTU LISTRIK
Kunci pintu listrik bekerja didasarkan pada elektromagnetik.
Kunci ini mempunyai kumparan dari jenis solenoida yang dihubungkan ke saklar di
dalam rumah. Jika menekan sakelarnya, arus akan mengalir ke solenoid.
Elektromagnetik yang terjadi akan menari solenoida sehingga orang yang berada
di luar dapat membukannya
7.
METAL DETECTOR
Sebuah detektor logam yang digunakan untuk
mengecek senjata logam, terdiri atas kumparan besar yang dapat dialiri/membawa
arus listrik. Seseorang yang berjalan lewat di bawah pintu detektor yang
membawa senjata logam dapat diketahui. Senjata logam dapat mengubah
elektromagnetik yang dihasilkan oleh kumparan. Perubahan ini akan terdeteksi
dan alarm akan berbunyi.
8.
ALAT-ALAT RUMAH TANGGA
Saat ini, berbagai perabotan
rumah tangga telah terbuat dari mesin. Alat tersebut merupakan salah satu
penerapan solenoida dan toroida dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu
mesin cuci, belender, kulkas dan alat-alat lainnya.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penerapan solenoida dan toroida
dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat
pada:
1.
Bel listrik
2.
Relai
3.
Telepon
4.
Katrol listrik
5.
Speaker
6.
Kunci pintu listrik
7.
Metal detector
8.
Alat atau perabotan rumah tangga
B.
Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan
dapat memberikan informasi bagi setiap pembaca dan dapat dijadikan sebagai
referensi untuk lebih kreatif dalam penyusunan makalah selanjutnya.
thank atas ilmu'a
BalasHapusnice info makalahnya sangat membantu
BalasHapusbackground konstruksi