A. PROSES
TERJADINYA KOROSI PADA BESI
|
Proses perkaratan (korosi) adalah reaksi
elektrokimia (redoks). Pada permukaan besi (Fe) bisa terbentuk bagian anoda dan
katoda yang disebabkan oleh dua hal :
1. Perbedaan
konsentrasi oksigen terlarut pada permukaan besi
•
Tetesan air
pada permukaan besi mengandung perbedaan konsentrasi oksigen terlarut. Pada
bagian pinggir mengandung lebih oksigen terlarut, sehingga di bagian ini
bertindak sebagai katoda (reaksi reduksi). Pada bagian tengah tetesan oksigen
terlarut relatif sedikit sehingga bagian ini bertindak sebagai anoda (reaksi
oksidasi).
Fe → Fe2+ + 2e-
•
Ion Fe2+
bergerak ke katoda dan teroksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+ / besi
(III) dalam senyawa besi (III) oksida terhidrat. Dengan adanya garam (oksida
asam) atau zat elektrolit akan mempercepat reaksi perkaratan.
2. Tercampur besi
oleh karbon atau logam lain yang mempunyai
E0 reduksi lebih
besar dari besi
Karena E0 reduksi
besi lebih kecil dari logam tersebut, maka besi akan teroksidasi (anoda), hal
ini dapat menyebabkan terjadinya korosi atau menghasilkan karatan besi. Secara
keseluruhan perkaratan besi adalah sebagai berikut :
Bila besi bersentuhan dengan oksigen dan
air yang bersifat asam, yakni oksida-kosida berikut akan terjadi :
Fe
+ ½ O2 + 2H+ → Fe2+ + H2O
Reaksi setengah redoksnya :
Katode : ½ O2 + 2H+ + 2e-
→ H2O E0= + 1,23 volt
Anode : Fe →Fe2+ + 2e- E0= + 0,44 volt
Fe + ½ O2 + 2H+
→ Fe2+ + H2O E0=+1,67
volt
Reaksi di atas berlangsung spontan
Besi (II) itu seterusnya dioksidasi oleh
oksigen membentuk karat besi atau oksida besi (III) terhidrasi. Reaksinya :
Katode : ½ O2 + 2H+ + 2e- → H2O E0= + 1,23 volt
Anode : 2Fe2+ → 2Fe3+ + 2e-
E0= - 0,77 volt
Reaksi
sel : 2Fe2+ +½ O2 +
2H+ → 2Fe3+ + H2O E0= + 0,46 volt
Reaksi tersebut merupakan reaksi spontan,
selanjutnya :
2Fe3+ + ( x+3) H2O →
Fe2O3.x H2O + 6 H+
Fe2O3.x
H2O inilah yang disebut sebagai karat besi dan ion H+
yang dihasilkan dapat mempercepat reaksi korosi selanjutnya. Ion Fe di dalam akan teroksidasi lagi membentuk Fe2+
atau Fe3+ . Sedangkan ion OH akan bereaksi dengan
elektrolit yang ada di lingkungan biasanya dengan ion H+ dari reaksi
air hujan dan dengan gas-gas pencemar (SOx, NOx) yang dikenal dengan
hujan asam.
Selanjutnya oleh oksigen di udara besi (II) di oksidasi dan sebagai hasil reaksi akhir terbentuk Fe2O3.x(H2O).
Selanjutnya oleh oksigen di udara besi (II) di oksidasi dan sebagai hasil reaksi akhir terbentuk Fe2O3.x(H2O).
Zat ini dapat bertindak sebagai autokatalis
pada proses perkaratan, yaitu karat yang dapat mempercepat proses perkaratan
berikutnya. Pada umumnya logam-logam yang mempunyai potensial elektroda negatif
lebih mudah mengalami korosi. Logam mulia, logam yang mempunyai potensial
elektroda positif, sukar mengalami korosi. Kedudukan logam dalam deret
potensial bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan korosi. Faktor lain yang
turut juga menentukan ialah lapisan pada permukaan logam. Alumunium dan seng
mudah dioksidasi dalam udara, akan tetapi lapisan tipis dari oksida yang
terbentuk pada permukaan melindungi bagian bawahnya terhadap korosi
selanjutnya.
Kedua logam ini, alumunium dan
seng mengalami oksidasi yang kurang sempurna di udara jika dibandingkan dengan
besi yang kurang aktif. Karat yang terbentuk di permukaan besi merupakan
lapisan tipis yang berpori sehingga bagian bawahnya mudah mengalami korosi.
nice kak mantap lengkap sekali
BalasHapusunited tractors indonesia